Immanuel Ebenezer Sembunyikan Ducati di Rumah Anaknya - Detektif Motor

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 25 Agustus 2025

Immanuel Ebenezer Sembunyikan Ducati di Rumah Anaknya

Featured Image

Penyembunyian Motor Ducati sebagai Bukti Korupsi di Kemenaker

Pengungkapan kasus korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) kembali menghadirkan fakta baru. Salah satu tersangka, Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, diketahui menyembunyikan motor Ducati Scrambler yang diduga merupakan hasil dari tindakan korupsi. Motor ini terkait dengan dugaan korupsi dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Menurut pelaksana tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Asep Guntur Rahayu, penyidik awalnya tidak menemukan motor tersebut di kediaman Noel. Namun, setelah ditanyakan, ia akhirnya mengakui bahwa motor itu disimpan di rumah putranya.

“Kami tanya mana motornya? Oh, disimpan di tempat putranya,” ujar Asep saat berada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Senin, 25 Agustus 2025. Setelah mendapatkan informasi tersebut, KPK langsung meminta agar motor itu segera diserahkan. Noel pun mengakui bahwa dirinya menerima motor tersebut dari hasil tindak pidana korupsi yang dilakukannya.

Hubungan dengan Anak Buah

Noel mengaku mendapat motor tersebut dari anak buahnya, yaitu Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker periode 2022–2025. Berdasarkan penyidikan KPK, Noel sempat berkonsultasi dengan Irvian untuk menentukan jenis motor yang cocok baginya.

“Saat minta motor, IEG ngomong ke IBM: 'Saya tahu kamu main motor besar. Kalau untuk saya, cocoknya motor apa?'” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, 23 Agustus 2025. Perbincangan ini berkaitan dengan kasus dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3 di Kemenaker.

Setyo menjelaskan bahwa Irvian kemudian membelikan dan mengirimkan motor tersebut ke rumah Noel. “Kemudian IBM membelikan dan kirim ke rumahnya IEG, satu Ducati,” ujarnya.

Pembelian Tanpa Surat-surat

KPK juga menemukan bahwa pembelian motor Ducati tersebut dilakukan secara off the road atau tanpa surat-surat. Hal ini membuat lembaga antirasuah menduga bahwa cara pembelian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyembunyikan transaksi.

“Kalau tidak salah B 2445 warna biru Ducati. Tapi itu sebenarnya pelat itu adalah pelat yang, jadi paper (dokumen)-nya belum ada,” kata Setyo. KPK masih mencari tahu asal-usul pelat nomor yang terpasang pada motor tersebut. Namun, lembaga ini memastikan akan melakukan pendalaman lebih lanjut untuk menelusuri jejaknya agar membuat terang perkara ini.

Pelibatan Banyak Tersangka

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 11 tersangka. Selain Immanuel Ebenezer dan Irvian Bobby Mahendro, KPK juga menetapkan tujuh tersangka lainnya yang merupakan pegawai Kemenaker. Sementara dua tersangka lainnya berasal dari pihak swasta. KPK menyatakan bahwa Noel dan rekan-rekannya melakukan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3.

Kasus ini menjadi bukti bahwa korupsi di sektor pemerintahan masih marak dan membutuhkan penegakan hukum yang lebih ketat. Dengan adanya pengungkapan motor Ducati, KPK semakin memperkuat langkahnya dalam mengungkap kejahatan korupsi yang merugikan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here