
Penjualan Mobil Hybrid di Indonesia Masih Menjadi Fokus Hyundai
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mencatat bahwa penjualan mobil hybrid telah memberikan kontribusi sebesar sekitar 20% dari total penjualan mobil pada semester pertama tahun 2025. Meskipun angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan penjualan mobil berbasis mesin bensin konvensional, angka tersebut menunjukkan adanya potensi pertumbuhan di segmen pasar menengah ke atas.
Fransiscus Soerjopranoto, Kepala Operasional HMID, menjelaskan bahwa penjualan mobil hybrid di Hyundai terutama berada di pasar yang lebih tinggi. "Kita menghadirkan mobil hybrid di segmen menengah ke atas. Kami akan sesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi konsumen di Indonesia," ujarnya pada Rabu (1/10/2025).
Meski penjualan mobil hybrid tumbuh, Hyundai tetap mempertahankan fokus jangka panjang pada pasar kendaraan listrik murni (EV). Namun, saat ini, model yang menjadi primadona adalah Stargazer Kartens. Model ini menjadi penopang utama penjualan Hyundai dengan rata-rata penjualan sekitar 500–700 unit per bulan.
Selain Stargazer, beberapa model lain seperti Creta, Santa Fe, dan Palisade juga turut mendukung kinerja penjualan Hyundai. Meski demikian, perusahaan belum menyebutkan target volume penjualan hingga akhir tahun 2025. Namun, mereka memproyeksikan pasar otomotif nasional akan berada di kisaran 720.000–750.000 unit.
"Kami merencanakan untuk mempertahankan pangsa pasar di atas 3%. Jika tercapai, itu berarti peningkatan dibandingkan tahun lalu sebesar 0,3%," jelas Fransiscus.
Perkembangan Kebijakan Pemerintah Terkait Insentif Kendaraan Listrik
Terkait kebijakan pemerintah, Fransiscus menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu kejelasan teknis mengenai wacana perubahan insentif kendaraan listrik serta penurunan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). "Rasanya sebaiknya kita tunggu aturan pemerintah secara jelasnya seperti apa. Yang terpenting adalah Hyundai akan menyelaraskan diri dengan kepentingan pemerintah, sehingga kita bisa berjualan lebih banyak lagi di Indonesia," tambahnya.
Dengan strategi yang terus beradaptasi terhadap kebutuhan pasar dan regulasi pemerintah, Hyundai berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja penjualan di tengah persaingan industri otomotif yang semakin ketat.
Pertumbuhan Pasar Otomotif Nasional
Pasar otomotif nasional diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2025. Proyeksi dari HMID menunjukkan bahwa volume penjualan mobil di Indonesia akan berada dalam kisaran 720.000–750.000 unit. Hal ini menjadi indikasi positif bagi produsen mobil, termasuk Hyundai, yang terus berupaya meningkatkan pangsa pasarnya.
Selain itu, peningkatan penggunaan mobil hybrid dan EV menjadi salah satu faktor penting dalam strategi perusahaan. Dengan menggabungkan inovasi teknologi dan respons terhadap kebijakan pemerintah, Hyundai berharap dapat memperkuat posisi di pasar otomotif Indonesia.
Tantangan dan Peluang di Sektor Otomotif
Meski ada tantangan dalam bentuk regulasi dan permintaan pasar, Hyundai melihat peluang besar di sektor mobil hybrid dan EV. Dengan dukungan dari model-model unggulan seperti Stargazer Kartens, perusahaan yakin dapat terus berkembang dan memenuhi ekspektasi konsumen.
Selain itu, partisipasi aktif dalam program pemerintah dan kebijakan insentif juga menjadi langkah penting dalam memperluas pasar. Dengan strategi yang terarah dan komitmen terhadap kualitas, Hyundai siap menghadapi dinamika pasar otomotif Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar