Hyundai Rilis Mobil Listrik Baru 2025, Targetkan MPV-SUV dan Pasar Premium

detektifmotor.com.CO.ID - JAKARTA
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengumumkan rencana untuk meluncurkan setidaknya satu model mobil listrik baru pada tahun 2025. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat portofolio kendaraan listrik di Indonesia, yang semakin diminati oleh masyarakat serta didukung oleh kebijakan pemerintah terkait elektrifikasi kendaraan.

“Jika sesuai dengan janji kami, masih ada satu kendaraan yang akan kami perkenalkan. Powertrain-nya kemungkinan besar berbasis listrik,” ujar Fransiscus Soerjopranoto, Kepala Operasional HMID, pada Rabu (1/10/2025).

Fransiscus menjelaskan bahwa tren pasar saat ini menunjukkan permintaan tinggi terhadap model MPV dengan karakteristik SUV yang mampu menampung 6–7 penumpang. Segmen ini sangat diminati oleh konsumen, sehingga menjadi peluang bagi Hyundai untuk memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan preferensi pasar domestik.

Meski hanya mengonfirmasi satu model mobil listrik, Hyundai tidak menutup kemungkinan untuk meluncurkan lebih dari satu kendaraan listrik hingga akhir tahun. Beberapa model global seperti Hyundai Inster dan IONIQ 9 disebut memiliki potensi untuk masuk ke pasar Indonesia.

Salah satu model yang cukup menarik perhatian adalah IONIQ 9. Mobil listrik ini memiliki jangkauan hingga 620 km berdasarkan pengujian WLTP. Model ini telah tercatat dalam daftar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta.

Data Samsat per Agustus/September 2025 menunjukkan bahwa IONIQ 9 memiliki Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) sebesar Rp699 juta. Angka ini masih menjadi dasar perhitungan, belum termasuk pajak dan biaya lain, sehingga harga resmi di pasaran diperkirakan lebih tinggi.

Selain itu, Hyundai juga sedang menyiapkan deretan model baru pada awal 2026. Beberapa produk global direncanakan akan masuk ke pasar Indonesia, baik dalam bentuk model baru sepenuhnya maupun pengembangan dari lini yang sudah ada.

“Tentunya juga memperhatikan kebijakan pemerintah dan permintaan konsumen di Indonesia,” tutup Fransiscus.