
Parkir seringkali dianggap sebagai aktivitas rutin yang biasa dilakukan sehari-hari. Bagi banyak orang, cukup menarik tiket, memarkir kendaraan, lalu pergi tanpa memikirkan lebih lanjut. Namun, dibalik kesederhanaannya, parkir ternyata menyimpan berbagai risiko yang kerap diabaikan, mulai dari masalah biaya hingga keamanan kendaraan dan barang bawaan.
Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat dihebohkan dengan viralnya tagihan parkir yang mencapai ratusan ribu rupiah. Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa pengguna kendaraan juga harus memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya saat menggunakan layanan parkir. Presiden Direktur Centrepark, Charles Oentomo, mengungkapkan bahwa ada enam kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pengemudi, yang bisa berujung pada kerugian materi, waktu, atau bahkan rasa aman.
1. Tidak Mengecek Tarif Sebelum Masuk
Kesalahan pertama dan paling umum adalah langsung masuk tanpa melihat informasi tarif yang biasanya terpampang di pintu masuk area parkir. Padahal, setiap lokasi bisa memiliki sistem penagihan berbeda—ada yang flat rate, progresif per jam, atau tarif khusus akhir pekan.
Charles menyarankan agar pengendara membiasakan diri untuk selalu membaca papan informasi sebelum masuk. Jika ragu, pengguna dapat bertanya kepada petugas atau menggunakan tombol bantuan jika tersedia. Mengetahui detail tarif merupakan bentuk perlindungan bagi konsumen dari kemungkinan tagihan yang tidak sesuai atau tidak transparan.
2. Parkir Sembarangan Tempat
Kebiasaan buruk lainnya adalah memarkir kendaraan di sembarang tempat hanya karena terburu-buru atau ingin cepat mendapat slot kosong. Padahal, marka parkir bukan sekadar hiasan. Menyalahi garis marka dapat menyulitkan pelacakan kendaraan jika terjadi hal tak terduga, serta mengganggu kendaraan lain.
Selain itu, parkir sembarangan meningkatkan risiko gesekan antar kendaraan atau ketegangan emosional dengan pengemudi lain. Charles menekankan bahwa parkir yang rapi bukan hanya soal estetika, tetapi juga efisiensi ruang dan keamanan bersama.
3. Tidak Tahu Jalur Pengaduan
Banyak pengguna parkir merasa dirugikan namun tidak tahu cara mengajukan keluhan secara resmi. Alih-alih menggunakan jalur formal, mereka justru meluapkannya di media sosial. Padahal, operator profesional seperti Centrepark menyediakan berbagai saluran pengaduan, mulai dari hotline 24 jam, WhatsApp, hingga email.
Selain itu, kehadiran petugas lapangan juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah teknis atau ketidaksesuaian pembayaran. Charles menyarankan untuk selalu mencatat atau mengambil foto nomor pengaduan yang biasanya tercantum di gerbang masuk.
4. Meninggalkan Barang Berharga dalam Kendaraan
Menyimpan barang berharga seperti laptop, tas, dompet, atau gawai di dalam mobil sangat berisiko. Pencuri bisa memanfaatkan momen lengah untuk mengambil barang dalam waktu singkat, bahkan hanya dengan memecahkan kaca mobil.
“Keamanan parkir bukan hanya tanggung jawab operator, tetapi juga dimulai dari kebiasaan pengguna,” ujar Charles. Ia menyarankan untuk tidak meletakkan barang di dashboard atau kursi depan. Jika memang harus ditinggal, simpan di bagasi tertutup dan pastikan kendaraan terkunci rapat.
5. Menjadi Penyebab Antrean Panjang
Kelalaian kecil seperti lupa membawa kartu parkir atau saldo e-money tidak mencukupi sering kali berujung pada antrean panjang di gerbang keluar. Hal ini tentu mengganggu pengguna lain dan mengurangi efisiensi sistem parkir.
Charles menyarankan agar pengguna mempersiapkan tiket dan metode pembayaran sebelum menuju ke pintu keluar. Memastikan saldo mencukupi atau menggunakan QRIS yang sudah banyak tersedia juga bisa mempercepat proses transaksi.
6. Mengabaikan Keamanan Lokasi Parkir
Yang terakhir adalah tidak memastikan apakah lokasi parkir tersebut benar-benar aman dan dikelola secara profesional. Operator parkir yang kredibel biasanya menyediakan fasilitas seperti CCTV aktif, pencahayaan memadai, dan petugas yang siap sedia melalui tombol bantuan.
Centrepark sendiri telah mengoperasikan sistem parkir modern di 550 lokasi di 60 kota besar Indonesia. Dengan sistem TITO (Tap In Tap Out) dan LPR (License Plate Recognition), setiap kendaraan tercatat secara otomatis. Selain itu, semua aktivitas dipantau secara real-time melalui dashboard digital, sehingga potensi masalah dapat dideteksi lebih cepat.
Dengan adanya sistem pengawasan 24 jam dan patroli berkala, keamanan kendaraan tetap terjaga. Operator ini juga menyediakan jalur pengaduan resmi via WhatsApp dan email di seluruh wilayah operasinya.
Charles menegaskan bahwa tujuan utama Centrepark adalah menciptakan sistem parkir yang bebas stres dan penuh kepastian bagi masyarakat perkotaan. Parkir bukan lagi sekadar aktivitas harian biasa, tetapi bagian dari pengalaman urban yang nyaman dan aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar